Jembatan Rangka Baja

Update : 19 Februari 2024 | Penulis : PT. BCR

Share This :

Deskripsi Produk Jembatan Rangka Baja (Truss Modular)

Jembatan Rangka Baja (Truss Modular) adalah solusi inovatif yang menggabungkan kekuatan dan keandalan dalam satu desain. Dibangun dengan ketelitian dan menggunakan material berkualitas tinggi, jembatan ini memenuhi standar internasional dan siap menghadapi tantangan lingkungan.

Spesifikasi Umum:

  1. Struktur Rangka Baja: Jembatan ini menggunakan rangka baja kelas SM 490 YA/YB (JIS G3106) yang memberikan kekuatan struktural optimal.
  2. Kepatuhan Standar: Sesuai dengan Bridge Management 100 (BMS) SK SNI T-02-2005, memastikan kepatuhan terhadap standar jembatan yang ditetapkan.
  3. Koneksi yang Kuat: Baut dan mur utama menggunakan F 10 T (JIS B1186), sementara baut dan mur sekunder menggunakan H 4.6 (JIS B1051).
  4. Perlindungan Anti-Korosi: Dilapisi dengan galvanize ISO 1461, melindungi jembatan dari korosi dan cuaca ekstrem.
  5. Pengelasan Berkualitas: Menggunakan elektroda pengelasan kelas E7018 (AWS D.11) untuk sambungan yang kuat dan tahan lama.

Jembatan Rangka Baja (Truss Modular) dirancang untuk memberikan kekuatan dan ketahanan optimal dalam berbagai kondisi. Dengan pemasangan yang cepat dan efisien, produk ini cocok untuk transportasi kendaraan dan pejalan kaki. Keberlanjutan dan kualitasnya menjadikannya pilihan yang cerdas untuk pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan .

KLASIFIKASI JEMBATAN RANGKA BAJA

Jembatan Rangka Baja dikelompokkan berdasarkan klasifikasi jalan sesuai dengan Peraturan Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum, Republik Indonesia, sebagai berikut:

  1. Jembatan Permanen Kelas A: Jembatan ini dirancang sebagai struktur permanen dengan lebar total 9 meter (badan jalan 7 meter dan lebar trotoar 1 meter di sisi kanan dan kiri). Beban lalu lintas yang digunakan adalah BM – 100 (sesuai dengan pembebanan di Spesifikasi Pembebanan untuk Jembatan dan Jalan Raya No 12/1970, Revisi 1988).

  2. Jembatan Permanen Kelas B: Jembatan ini memiliki lebar total 7 meter (badan jalan 6 meter dan lebar trotoar 0,5 meter di sisi kanan dan kiri). Beban lalu lintas yang digunakan juga BM – 100.

  3. Jembatan Permanen Kelas C: Jembatan ini memiliki lebar total 4,5 meter (badan jalan 3,5 meter dan lebar trotoar 0,5 meter di sisi kanan dan kiri). Beban lalu lintas yang digunakan adalah BM – 70.


STANDARD DESAIN

Desain struktur jembatan mengacu pada standar desain untuk jembatan jalan raya, yaitu:

  1. Desain Jembatan BMS 1992 (Bridge Management System) oleh Direktorat Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum.

  2. Standard Spesifikasi untuk Jembatan & Jalan Raya AASHTO 1992 Edisi 15 (American Association of State and Transportations Officials).


SPESIFIKASI MATERIAL

Spesifikasi material yang digunakan pada produk Jembatan meliputi:

  1. Struktur Utama: Menggunakan High Tensile Steel (JIS SM-490 atau setara).

  2. Struktur Sekunder: Juga menggunakan High Tensile Steel (JIS SM-400 atau setara).

  3. Baut & Washer: Menggunakan baut tipe A-325 atau setara dengan grade 8.8.

  4. Las: Sesuai dengan standar AWS (American Welding Standard) dengan elektroda E70xx atau E60xx, disesuaikan dengan bahan baja yang digunakan.

  5. Proteksi: Hot Dip Galvanized atau Zinc Rich Paint dengan minimum ketebalan 100 Micron atau sesuai permintaan.

  6. Elastometric Pad: Karet atau sintetis dengan kekerasan 55 (toleransi ±5) dan lapisan internal pelat baja SS-400

KEUNGGULAN MATERIAL BESI BAJA DALAM PEMBANGUNAN JEMBATAN

Penggunaan material besi baja dalam pembangunan jembatan memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan material beton dan kayu:

  1. Kekuatan Tinggi: Baja memiliki kekuatan yang tinggi. Beberapa jenis baja bahkan tahan terhadap cuaca dan tidak memerlukan pelapis cat.

  2. Biaya Lebih Murah: Baja lebih ekonomis dibandingkan beton atau kayu karena kekuatannya memungkinkan penggunaan volume bahan yang lebih sedikit.

  3. Biaya Pemasangan Rendah: Proses pemasangan jembatan baja lebih efisien.

  4. Jadwal Konstruksi Cepat: Pembangunan jembatan baja dapat diselesaikan dengan lebih cepat.

  5. Tingkat Keselamatan Kerja Tinggi: Baja memungkinkan kondisi kerja yang lebih aman.

  6. Pemasangan Mudah: Jembatan baja dapat dipasang dengan relatif mudah.

  7. Produksi Massal: Elemen struktur jembatan dapat diproduksi di pabrik secara besar-besaran.

  8. Bongkar Pasang Efisien: Jembatan baja dapat dibongkar pasang dengan cepat tanpa menghasilkan banyak limbah.

  9. Ruangan Kerja yang Sempit: Proses pemasangan memerlukan ruang kerja yang lebih sedikit.

  10. Fleksibilitas Bentuk: Baja dapat mengikuti berbagai bentuk arsitektur.

  11. Ramah Lingkungan: Penggunaan baja dapat menggantikan kayu sebagai bahan konstruksi, sehingga lebih ramah lingkungan.

PEMBAGIAN JEMBATAN

Jembatan dapat dikelompokkan berdasarkan beberapa faktor, termasuk fungsi, lokasi, bahan konstruksi, dan tipe struktur:

  1. Berdasarkan Fungsinya:

    • Jembatan Jalan Raya: Dirancang untuk menghubungkan jalan raya.
    • Jembatan Jalan Kereta Api: Dibangun untuk jalur kereta api.
    • Jembatan Pejalan Kaki atau Penyeberangan: Digunakan oleh pejalan kaki.
  2. Berdasarkan Lokasinya:

    • Jembatan di Atas Sungai atau Danau: Terletak di atas aliran sungai atau danau.
    • Jembatan di Atas Lembah: Membentang di atas lembah.
    • Jembatan di Atas Jalan yang Ada (Fly Over): Dibangun di atas jalan yang sudah ada.
    • Jembatan di Atas Saluran Irigasi/Drainase (Culvert): Berfungsi untuk saluran irigasi atau drainase.
    • Jembatan di Dermaga (Jetty): Terletak di dermaga.
  3. Berdasarkan Bahan Konstruksi:

    • Jembatan Kayu: Menggunakan material kayu.
    • Jembatan Beton: Dibangun dengan beton.
    • Jembatan Beton Prategang: Menggunakan beton prategang.
    • Jembatan Baja: Terbuat dari baja.
    • Jembatan Komposit: Menggabungkan baja dan beton untuk menahan gaya lentur dan geser.
  4. Berdasarkan Tipe Struktur (Khusus Jembatan Baja):

    • Jembatan Gelagar I (Rolled Steel Girder Bridge): Terdiri dari beberapa gelagar I canai panas dengan panjang bentang sekitar 10 hingga 30 meter. Bisa bersifat komposit atau non komposit, tergantung pada penggunaan penghubung geser (shear connector) dan bahan lantai (kayu atau beton).
    • Jembatan Gelagar Pelat (Plate Girder Bridge): Terdiri dari dua atau lebih gelagar yang terbuat dari pelat baja dan baja siku, diikat dengan paku keling atau dilas. Panjang bentang berkisar antara 30 hingga 90 meter.

 


Fabrikasi :
Nama : PT. Bumiayu Citra Raya
Alamat : Jl. Bangka Raya No.2 (GD AKA Lt. Dasar) Pela Mampang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan 12720
Email : [email protected]
Telp : +6285310009500


  • 403